NAMA: Muhammad Shihab Bazzar
Kelas: 2EA27
TUGAS : Softkil
Demokrasi adalah gabungan dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat
dan kratos yang berarti pemerintah. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai
suatu pemerintahan diman rakyat memegang suatu peranan yang sangat menentukan
(wuryo, Kasmiran, dkk. 1980:112). Nilai demokrasi sangat penting untuk kemajuan
bangsa ini, karena dengan tertanamnya nilai demokrasi dalam diri kita, dengan
sendirinya kita akan memiliki rasa persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan
negara ini.
Pendidikan demokrasi pada hakekatnya membimbing peserta didik agar
semakin dewasa dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai
demokrasi, agar mencerminkan perilaku kehidupan yang demokrasi. Dalam
pendidikan demokrasi ada dua hal yang harus ditekankan, demokrasi sebagi konsep
dan demokrasi sebagai praksis. Sebagai konsep berbicara mengenai arti, makna
dan sikap perilaku yang tergolong demokratis, sedang sebagai praksis
sesungguhnya demokrasi demokrasi susah menjadi sistem.
Konsep sistem pendidikan yang demokratis terkait dengan bagaimana
pensisikan tersebut disiapkan, dirancang dan dikembnagkan sehingga memungkinkan
terwujudnya ciri-ciri atau nilai-nilai demokrasi. Ini juga bersifat umumdalam
arti mengemas sistem pendidikan dengan seluruh komponen, yaitu kurikulum,
materi pendidikan, saranaperasarana, lingkungan siswa, guru dan tenaga
pendidikan lainya, proses pendidikan dan lainnya.
Namun yang terjadi selama ini pendidikan masih terjebak pada pandangan
dan praktek yang tidak membangun ruang pembelajaran yang bisa memperkaya
nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, dan keadaban. Dengan demikian,
sistem dan praktek pendidikan di negara kita untuk mencerdasan kehidupan bangsa
gagal dalam membangun karakter bangsa dan kemuliaan hidup. Pendidikan dewasa
ini harus bisa berfungsi ikut membangun kapasitas bangsa sebagai manusia
pembelajar, sehingga bisa andal dan percaya diri dalam percaturan global
sekarang serta rancangan ke masa depan.
Pengembangan nilai-nilai demokrasi di sekolah juga perlu diterapkan
untuk menghadapi era globalisasi yang kini diyakini akan menghadirkan banyak
perubahan global seiring dengan akselerasi keluar masuknya berbagai kultur dan
peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia. Itu artinya, dunia pendidikan
dalam mencetak sumberdaya manusia yang bermutu dan profesional harus menyiapkan
generasi yang demokratis, yang bisa bersaing secara global.
Asumsi tentang pendidikan sebagai sarana dan instrumen untuk
mengalihkan ilmu pengetahuan bukan hanya telah mereduksi makna hakiki dan
fungsi pendidikan,tetapi juga menyepelekan warga didik dan arah ke depan. Dalam
dunia pendidikan haruslah ada tuntutan kepala sekolah untuk mentransfer
pengajaran yang bersifat akademis ke dalam relitas kehidupan yang luas di
masyarakat. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan
potensi manusia agar memiliki karkter, integritas, dan kopetensi yang bermakna
dalam kehidupan.
Membangun pribadi yang demokrasi merupakan salah satu fungsi pendidikan
nasional seperti yang tercantum dalam pasal 3 UU Nomor 20/2003 tentang
sisdiknas. Di tengah-tengah gencarnya tuntutan dan suara untuk membangun
indonesia baru yang lebih demokratis di bawah pemerintahan yang bersih,
berwibawa dan reformasi justru banyak politisi yang berkarakter oportunis,
arogan dan mau menang sendiri, yang sangat bertentangan denga prinsip-prinsip
demokrasi yang mengembangkan nilai kebebasan, kesamaan, persaudaraan,
kejujuran, dankeadilan.
Diperlukan upaya agar dunia pendidikan mampu memberikan nilai-nilai
demokrasi kepada peserta didik dan melahirkan demokrat-demokrat yang ulung,
cerdas, dan handal. Dunia pendidikan perlu diberi ruang yang cukup untuk
membangun budaya demokrasi bagi peserta didik sehingga kelak mereka sanggup
menjadi demokrat sejati yang rendah hati, berjiwa besar, toleransi, memiliki
landasan etika moral dan sepiritual. Selain pengembangan nilai-nilai demokrasi
dalam pembentukan mental peserta didik sesuai nilia-nilai demokrasi, demokrasi
di sekolah juga mencangkup proses pembelanjaran untuk meningkatkan kualitas
hasil belajar.
Demokrasi disekolah atau di kelas merupakan forum yang strategis bagi
guru dan murid untuk sama-sama belajar menegakkan pilar-pilar demokrasi.
Tumbuhnya semngat persaudaraan antara siswa dan guru harus menjadi iklim
pembelajaran dikelas dalam mata pelajaran apapun. Interaksi guru dan siswa
bukan sebagai subjek-objek, melainkan subjek-subjek yang sama-sama membangun
karakter dan jatidiri. Profil guru yang demokratis tidak bisa terwujud dengan
sendirinya tetapi membutuhkan proses pembelajaran pula.
Selain dari sekolah atau universal, kita juga harus meneapkan
nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya benih
demokrasi yang sudah tertanam dalam keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan
etiap persoalan dapat mempraktikan demokrasi dalam totalitas kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan demokrasi dilakukan bersama-sama dalam
kehidupan masyarakat sehingga pendidikan antara di sekolah, rumah dan
masyarakat saling mendukung untuk membentuk kehidupan yang lebih demokratis.
Berbicara dalam menerapkan nilai demokrasi dalam kehidupan
sehari-hari,banyak masih peduli tidak peduli terhadap sesama. Masih bnyak pula
yang ingin menang sendiiri tanpa memikirkan akibat kedepannya bagi dirinya dan
orang lain. Cukup sulit untuk merubah itu semua kecuali muncul kesadaran dari
dalam diri sendiri untuk mau merubahnya. Untuk itu perlu adanya pendidikan
demokrasi dalam masa-masa menempuh pendidikan.
Pendidikan kewarganegaraan dan ketatanegaraan menjadi penting dan
sesuatu yang tidak bisa diabaikan untuk diberikan kepada setiap warga negara,
anak-anak atau peserta didik dan upaya memperaktekan salah satu dati prinsip
demokrasi. Secara prinsip demokrasi tercipta karena adanya saling menghormati
dan menghargai satu sama lain. Keadaan ini menciptakan suasana kesetaraan tanpa
batasan-batasan kesukuan, agama, derajat atau setatus ekonomi. Dengan demikian
manusia memiliki ruang untuk mengekspresikan diri secara bertanggung jawab.
Sudah jelas tetang pentingnya nilai demokrasi yang harus di ajarkan dan
kita pelajari pada masa pendidikan, agar tertanam dalam diri kita sifat-sifat
yang tidak mementingkan diri sendiri tetapi lebih baik mendahulukan kepentingan
bersama. Jika sudah tercipta hal seperti itu bisa kita bayangkan betama
sejahtera dan tentramnya Negara ini. Negara akan dipenuhi oleh rasa saling
menghargai dan menghormati satu samalain, dan tidak ada rasa saling ingin
menjatuhkan untuk mendapatkan sesuatu.
Referensi:
https://cumabuatisengsaja.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-demokrasi-pendidikan -indonesia/
https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-demokrasi-di-sekolah/
Referensi:
https://cumabuatisengsaja.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-demokrasi-pendidikan -indonesia/
https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-demokrasi-di-sekolah/
0 komentar:
Posting Komentar