Kamis, 21 Mei 2015


NAMA: Muhammad Shihab Bazzar
Kelas: 2EA27
TUGAS : Softkil 
Demokrasi adalah gabungan dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintah. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai suatu pemerintahan diman rakyat memegang suatu peranan yang sangat menentukan (wuryo, Kasmiran, dkk. 1980:112). Nilai demokrasi sangat penting untuk kemajuan bangsa ini, karena dengan tertanamnya nilai demokrasi dalam diri kita, dengan sendirinya kita akan memiliki rasa persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan negara ini.
Pendidikan demokrasi pada hakekatnya membimbing peserta didik agar semakin dewasa dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar mencerminkan perilaku kehidupan yang demokrasi. Dalam pendidikan demokrasi ada dua hal yang harus ditekankan, demokrasi sebagi konsep dan demokrasi sebagai praksis. Sebagai konsep berbicara mengenai arti, makna dan sikap perilaku yang tergolong demokratis, sedang sebagai praksis sesungguhnya demokrasi demokrasi susah menjadi sistem.
Konsep sistem pendidikan yang demokratis terkait dengan bagaimana pensisikan tersebut disiapkan, dirancang dan dikembnagkan sehingga memungkinkan terwujudnya ciri-ciri atau nilai-nilai demokrasi. Ini juga bersifat umumdalam arti mengemas sistem pendidikan dengan seluruh komponen, yaitu kurikulum, materi pendidikan, saranaperasarana, lingkungan siswa, guru dan tenaga pendidikan lainya, proses pendidikan dan lainnya.
Namun yang terjadi selama ini pendidikan masih terjebak pada pandangan dan praktek yang tidak membangun ruang pembelajaran yang bisa memperkaya nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, dan keadaban. Dengan demikian, sistem dan praktek pendidikan di negara kita untuk mencerdasan kehidupan bangsa gagal dalam membangun karakter bangsa dan kemuliaan hidup. Pendidikan dewasa ini harus bisa berfungsi ikut membangun kapasitas bangsa sebagai manusia pembelajar, sehingga bisa andal dan percaya diri dalam percaturan global sekarang serta rancangan ke masa depan.
Pengembangan nilai-nilai demokrasi di sekolah juga perlu diterapkan untuk menghadapi era globalisasi yang kini diyakini akan menghadirkan banyak perubahan global seiring dengan akselerasi keluar masuknya berbagai kultur dan peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia. Itu artinya, dunia pendidikan dalam mencetak sumberdaya manusia yang bermutu dan profesional harus menyiapkan generasi yang demokratis, yang bisa bersaing secara global.
Asumsi tentang pendidikan sebagai sarana dan instrumen untuk mengalihkan ilmu pengetahuan bukan hanya telah mereduksi makna hakiki dan fungsi pendidikan,tetapi juga menyepelekan warga didik dan arah ke depan. Dalam dunia pendidikan haruslah ada tuntutan kepala sekolah untuk mentransfer pengajaran yang bersifat akademis ke dalam relitas kehidupan yang luas di masyarakat. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki karkter, integritas, dan kopetensi yang bermakna dalam kehidupan.


Membangun pribadi yang demokrasi merupakan salah satu fungsi pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam pasal 3 UU Nomor 20/2003 tentang sisdiknas. Di tengah-tengah gencarnya tuntutan dan suara untuk membangun indonesia baru yang lebih demokratis di bawah pemerintahan yang bersih, berwibawa dan reformasi justru banyak politisi yang berkarakter oportunis, arogan dan mau menang sendiri, yang sangat bertentangan denga prinsip-prinsip demokrasi yang mengembangkan nilai kebebasan, kesamaan, persaudaraan, kejujuran, dankeadilan.
Diperlukan upaya agar dunia pendidikan mampu memberikan nilai-nilai demokrasi kepada peserta didik dan melahirkan demokrat-demokrat yang ulung, cerdas, dan handal. Dunia pendidikan perlu diberi ruang yang cukup untuk membangun budaya demokrasi bagi peserta didik sehingga kelak mereka sanggup menjadi demokrat sejati yang rendah hati, berjiwa besar, toleransi, memiliki landasan etika moral dan sepiritual. Selain pengembangan nilai-nilai demokrasi dalam pembentukan mental peserta didik sesuai nilia-nilai demokrasi, demokrasi di sekolah juga mencangkup proses pembelanjaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar.
Demokrasi disekolah atau di kelas merupakan forum yang strategis bagi guru dan murid untuk sama-sama belajar menegakkan pilar-pilar demokrasi. Tumbuhnya semngat persaudaraan antara siswa dan guru harus menjadi iklim pembelajaran dikelas dalam mata pelajaran apapun. Interaksi guru dan siswa bukan sebagai subjek-objek, melainkan subjek-subjek yang sama-sama membangun karakter dan jatidiri. Profil guru yang demokratis tidak bisa terwujud dengan sendirinya tetapi membutuhkan proses pembelajaran pula.
Selain dari sekolah atau universal, kita juga harus meneapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya benih demokrasi yang sudah tertanam dalam keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan etiap persoalan dapat mempraktikan demokrasi dalam totalitas kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan demokrasi dilakukan bersama-sama dalam kehidupan masyarakat sehingga pendidikan antara di sekolah, rumah dan masyarakat saling mendukung untuk membentuk kehidupan yang lebih demokratis.
Berbicara dalam menerapkan nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari,banyak masih peduli tidak peduli terhadap sesama. Masih bnyak pula yang ingin menang sendiiri tanpa memikirkan akibat kedepannya bagi dirinya dan orang lain. Cukup sulit untuk merubah itu semua kecuali muncul kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mau merubahnya. Untuk itu perlu adanya pendidikan demokrasi dalam masa-masa menempuh pendidikan.
Pendidikan kewarganegaraan dan ketatanegaraan menjadi penting dan sesuatu yang tidak bisa diabaikan untuk diberikan kepada setiap warga negara, anak-anak atau peserta didik dan upaya memperaktekan salah satu dati prinsip demokrasi. Secara prinsip demokrasi tercipta karena adanya saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Keadaan ini menciptakan suasana kesetaraan tanpa batasan-batasan kesukuan, agama, derajat atau setatus ekonomi. Dengan demikian manusia memiliki ruang untuk mengekspresikan diri secara bertanggung jawab.
Sudah jelas tetang pentingnya nilai demokrasi yang harus di ajarkan dan kita pelajari pada masa pendidikan, agar tertanam dalam diri kita sifat-sifat yang tidak mementingkan diri sendiri tetapi lebih baik mendahulukan kepentingan bersama. Jika sudah tercipta hal seperti itu bisa kita bayangkan betama sejahtera dan tentramnya Negara ini. Negara akan dipenuhi oleh rasa saling menghargai dan menghormati  satu samalain, dan tidak ada rasa saling ingin menjatuhkan untuk mendapatkan sesuatu.

Referensi:
https://cumabuatisengsaja.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-demokrasi-pendidikan -indonesia/
https://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-demokrasi-di-sekolah/

0 komentar:

Posting Komentar