Senin, 24 November 2014

NAMA : Muhammad shihab bazzar
Kls : 2ea27
Npm : 16213144





Beberapa hari menjelang perjalanan, bobby ngabarin kalo kita bakal berangkat ke Pulau Harapan. Dari kita bertiga belum pernah ada yang tau ke Pulau itu, cuma si fiazah pernah sih ke Pulau Tidung. Dan seperti biasa, aku yang sukanya memang cuma ngikut, ikut aja kemana mereka pergi. Dan… tanpa tau disana mau ngapain.
Proses selanjutnya adalah proses pencarian anggota yang ikut dalam perjalanan ini. Sebenernya bukan apa2 sih, cuma proses ini lumayan penting lho, karena ada banyak hal yang “bisa-lebih-murah-ketika-orangnya-banyak”. Akhirnya kita berusaha merekrut temen2 kita. Secara random. Aku ngajakin temen2ku yang kerja di sebuah bank BUMN, kemudian bobby  juga ngajakin temen2 SMA dan kuliahnya serta faizah yang secara random ngehubungi temen2 kuliahnya untuk diajak. Akhirnya terbentuklah sekumpulan orang terpilih yang ikut ke Pulau Harapan. Selain Aku, faizah dan bobby, ada irma (temen Mira yang kejebak ajakan Mira ketika dia harusnya ngerjain TAnya yang tenggatnya kurang berapa minggu lagi), Niken (temen kuliahku yang ikut mbantu bobby ngajakin temen2nya yg lain), andi (temen masa SMPku, yang selalu ranking di kelasku dulu -__-”), novi (Temen kuliahku, yang entah kok bisa ikut), dan messi (temen kantor yang mutusin kalo dia ikut h-x sebelum berangkat). Total 8 orang ( +5 orang temennya bobby yang ngikut snorkelingan aja) yang berangkat dalam acara jalan2 ini.
Jam 5 pagi kami berangkat menuju Muara Angke. Dari Jakarta, entah Jakarta mana itu, kita bisa ke Muara Angke naek busway. Tujuan busway adalah halte angke. Ketika sudah turun, kita bisa naek mikrolet orange yang menuju muara angke dengan biaya hanya 3500 saja (terhitung tanggal 6,7,8 April 2012 :p).
Nah selama perjalanan, silahkan tahan bau2 yang ada di daerah sekitar pelabuhan angke. Bau ikan busuk, bau pasar, bau ketek cowo jenggotan, entah bau apa aja itu akan mewarnai perjalanan menuju muara angke. Yang jelas, kalo anda tau kecut, silahkan kali 100 ditambah 1 bau busuk. Hmmm gak lama kok, yaaa kira2 bertahanlah dengan bau2 itu selama 5 menit. Dari kita ber8,,, gak ada yang meninggal kok gara2 bau2 itu, sante aja,,, cuma ada yang mau muntah doang =)).
Sesampai di Muara Angke, kami lumayan bingung dengan kapal yang akan kami pilih. Keadaan disana rame banget, sesek, dan bau -__-”. Setelah bertanya2, jadi kata kunci untuk milih kapal menuju pulau harapan adalah “Kelapa” (Karena sebenernya pulau yang kita tuju adalah pulau Kelapa yang bersebelahan dengan Pulau Harapan). Setelah itu kami naek kapal yang berjejal2an, dengan cara duduk lesehan dan dengan pilihan duduk tanpa bersender, kemudian silahkan nikmati perjalanan panjang selama 3 jam ke Pulau Harapan :D. Oh ya, kapal dari muara angke berangkat jam 7 pagi, setelah itu gak ada kapal lagi menuju kepulauan seribu, kecuali mungkin kasus2 tertentu, jadi, semisal berangkat dari Jakarta, berangkatlah sepagi mungkin.

Sesampainya di pelabuhan kelapa, kita langsung digiring ke pulau Harapan oleh guide kami, Pak Ilham. Jadi seperti yang aku bilang tadi, Pulau Harapan dan Pulau Kelapa bersebelahan. Untuk menuju pulau Harapan, yang perlu dilakukan adalah berenang selama 15 menit menuju Pulau tersebut. Untuk yang gak bisa berenang, nanti guide akan meminjamkan pelampung untuk menuju pulau harapan. Yah, sebenernya ini sih masalahnya, jadi pelampung yang ada terbatas, jadi silahkan bergantian untuk yang gak bisa berenang.


Gak enak kan???


Gak2, aku bercanda, nanti akan ada jembatan yang ngehubungin kedua pulau itu. Gak panjang2 juga sih, 5 menit sampe kok. :D



Pada jam 11 kurang, kami tiba di penginapan yang akan kami gunakan selama ada di pulau harapan. Ada 2 kamar dengan 1 kamar yang menggunakan AC dan 1 Kipas Angin (temen2ku yang cewe langsung nyerbu kamar yang ada ACnya –”). Kemudian kami disuguhi makan siang, dan setelah itu kita (yang cowo) siap2 melakukan sholat jumat.
Naaah… waktu maen2 tiba, setelah jumatan, kita menunggu guide di dermaga untuk memberikan perlengkapan2 snorkeling. Sepatu katak, snorkel, dan pelampung (bagi yang gak bisa renang). Pulau pertama yang kita kunjungi adalah pulau genteng.
Di pulau genteng, kami diberikan pengarahan untuk menggunakan snorkel yang benar, cara melompat yang bener, dan berbagai macam hal penting lainnya (seperti mana yang boleh dipegang dan mana yang gak boleh dipegang). Pengarahan gak sampe 10 menit ketika aku nyadar temen2ku uda duluan nyemplung. Oh shit. Aku gak bisa berenang =)). Sumpah deh, walopun uda dikasih pelampung tetep aja aku agak takut. Tapi sudahlah, rasanya rugi banget kalo aku gak nyemplung padahal uda sampe sini =)). Sempet gelagapan sih waktu pertama nyemplung, nah pas aku liat bawah, jujur aku gak bisa liat batas bawah lautnya dimana ( dafuq :) ).
Pak ilham mengajak kami ke bagian dari pulau yang terdapat terumbu karangnya. Dan inilah yang kami liat disana. Salah satu hal terbaik yang pernah aku liat dengan mata kepalaku sendiri, Terumbu karang bewarna-warni dengan anemon2 serta ikan2 kecil yang bersembunyi disekitaran terumbu karang :D.

Setelah asyik sok berenang di pulau genteng, kami menuju spot menyelam berikutnya. Pulau Bintang Kayu Angin. Bila pada pulau pertama terdapat banyak terumbu karang yang bisa kami lihat dan kedalaman laut yang emang dalam, di pulau ini hanya terdapat pantai yang sangaaaattt jernih. Bahkan saking jernihnya, kami bisa melihat banyak bulu babi di dekat perahu kami… hahaha. Yaah… paling gak aku bisa sok2an foto tanpa pelampung di pulau ini :p.Spot ketiga kami adalah pecahan ombak di deket pulau Perak. Aku juga bingung apa itu pecahan ombak, tapi yang bisa kujelaskan mungkin semacam ini. Jadi ada pulau yang gak jadi, dia cuma kumpulan pasir aja di bawah ketinggian air laut dan besarnya juga gak besar2 banget. Hmmm mungkin bisa kubilang semacam pantai yang gak ada daratannya. Di pecahan ombak itu, kami bisa memilih untuk berenang disekitaran daerah pantai atau menuju daerah yang lebih dalam. Dan sama seperti pulau sebelumnya, disini terdapat banyak bulu babi yang,,, yah apesnya ada yang kena korbannya. Bapak2 yang ikut rombongan kami.


Jam 6 kurang kami selesai dari jalan2 snorkelingan di kepulauan seribu. Sementara nindi berlari2 menuju kamar mandi. Aku memotret senja di Pulau Harapan dengan harapan bisa kesana lagi suatu saat nanti dengan perlengkapan travelling yang lebih lengkap. Syukur2 kalo bisa kemah sendiri di salah satu pulau di kepulauan seribu. Sementara senja semakin petang, aku melihat kedua bapak tadi bergandengan tangan di perjalanan pulang. FUCK. -__-”

0 komentar:

Posting Komentar